Perbandingan Bata Merah, Batako dan
Bata Ringan
1. BATA MERAH
Spesifikasi batu bata merah
:
• Berat jenis kering (ρ) : 1500 kg/m3
• Berat jenis normal (ρ) : 2000 kg/m3
• Kuat tekan : 2,5 – 25 N/mm² (SII-0021,1978)
• Konduktifitas termis : 0,380 W/mK
• Tebal spesi : 20 – 30 mm
• Ketahanan terhadap api : 2 jam
• Jumlah per luasan per 1 m2 : 70 - 72 buah dengan construction waste
• Berat jenis kering (ρ) : 1500 kg/m3
• Berat jenis normal (ρ) : 2000 kg/m3
• Kuat tekan : 2,5 – 25 N/mm² (SII-0021,1978)
• Konduktifitas termis : 0,380 W/mK
• Tebal spesi : 20 – 30 mm
• Ketahanan terhadap api : 2 jam
• Jumlah per luasan per 1 m2 : 70 - 72 buah dengan construction waste
Kelebihan Bata Merah :
- Tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasang.
- Ukurannya yang kecil memudahkan untuk pengangkutan.
- Mudah untuk membentuk bidang kecil
- Murah harganya
- Mudah mendapatkannya
- Perekatnya tidak perlu yang khusus.
- Tahan Panas, sehingga dapat menjadi perlindungan
terhadap api.
Kekurangan Bata Merah :
·
Sulit untuk membuat pasangan bata
yang rapi
·
Menyerap panas pada musim panas dan
menyerap dingin pada musim dingin, sehingga suhu ruangan tidak dapat
dikondisikan atau tidak stabil.
·
Cenderung lebih boros dalam
penggunaan material perekatnya.
·
Kualitas yang kurang beragam dan
juga ukuran yang jarang sama membuat waste-nya dapat lebih banyak.
·
Karena sulit mendapatkan pasangan
yang cukup rapi, maka dibutuhkan pelsteran yang cukup tebal untuk menghasilkan
dinding yang cukup rata.
·
Biaya lebih tinggi
(akibat pekerjaan yang lama)
·
Waktu pemasangan lebih lama
dibandingkan bahan dinding lainnya.
·
Berat, sehingga membebani struktur
yang menopangnya.
·
Bata merah menimbulkan beban yang
cukup besar pada struktur bangunan.
2. BATAKO
Selanjutnya setelah bata merah adalah Batako, material
dinding dari batako ini umumnya dibuat dari campuran semen dan pasir kasar yang
dicetak padat atau dipress. Selain itu ada juga yang membuatnya dari campuran
batu tras, kapur dan air. Bahkan kini juga beredar batako dari campuran semen,
pasir dan batubara. Dengan bahan pembuatan seperti yang telah disebutkan,
batako memiliki kelemahan yaitu kekuatannya lebih rendah dari bata merah,
sehingga cenderung terjadi keretakan dinding, terutama jika bagian kosong-nya
tidak diisi dengan adukan spesi. Pemakaian material batako untuk dinding juga
membuat bangunan lebih hangat bahkan cenderung pengap dan panas, tidak seperti
bata merah yang terbuat dari material tanah. Batako cenderung lebih ringan
daripada bata merah. Teksturnya pun terlihat lebih halus dari bata merah.
Kelebihan Batako :
- Pembuatan mudah dan ukuran dapat dibuat sama.
- Ukurannya besar, sehingga waktu dan ongkos pemasangan
juga lebih hemat.
- Khusus jenis yang berlubang, dapat berfungsi sebagai
isolasi udara.
- Apabila pekerjaan rapi, tidak perlu diplester.
- Lebih mudah dipotong untuk sambungan tertentu yang membutuhkan
potongan.
- Sebelum pemakaian tidak perlu direndam air.
- Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya
rembesan air.
- Pemasangan lebih cepat.
Kekurangan Batako :
- Mudah terjadi retak rambut pada dinding.
- Mudah dilubangi dan mudah pecah karena terdapat lubang
pada bagian sisi dalamnya.
- Kurang baik untuk insulasi panas dan suara.
3. BATA
RINGAN
Material yang menyerupai
beton dan memiliki sifat kuat, tahan air dan api, awet (durable) yang dibuat di
pabrik menggunakan mesin. Bata ini cukup ringan, halus dan memiliki tingkat
kerataan permukaan yang baik. Memiliki panjang 60 cm, tinggi 20-40 cm dan tebal
75,100, 125, 150, 175, 200 cm. Adonannya terdiri dari pasir kwarsa, semen,
kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi
udara secara kimiawi). Setelah adonan tercampur sempurna, nantinya akan
mengembang selama 7-8 jam. Alumunium pasta yang digunakan dalam adonan tadi,
selain berfungsi sebagai pengembang ia berperan dalam mempengaruhi kekerasan
beton. Volume aluminium pasta ini berkisar 5-8 persen dari adonan yang dibuat,
tergantung kepadatan yang diinginkan. Adonan beton aerasi ini lantas dipotong
sesuai ukuran. Bata ringan ini diciptakan agar dapat memperingan beban struktur
dari sebuah bangunan konstruksi, mempercepat pelaksanaan, serta meminimalisasi
sisa material yang terjadi pada saat proses pemasangan dinding berlangsung. Material bata ringan ini pembuatannya sudah sangat modern
dimana material ini dibuat dengan menggunakan mesin pabrik. Bata ini cukup
ringan, halus dan memilki tingkat kerataan yang baik. Bata ringan ini
diciptakan agar dapat memperingan beban struktur dari sebuah bangunan
konstruksi, mempercepat pelaksanaan, serta meminimalisasi sisa material yang
terjadi pada saat proses pemasangan dinding berlangsung.
Spesifikasi bata
ringan :
• Berat jenis kering : 520 kg/m3
• Berat jenis normal : 650 kg/m3
• Kuat tekan : > 4,0 N/mm2
• Konduktifitas termis : 0,14 W/mK
• Tebal spesi : 3 mm
• Ketahanan terhadap api : 4 jam
• Jumlah (kebutuhan) bata ringan per 1 m2 : 8 – 9 buah tanpa construction waste.
Kelebihan Bata Ringan :
• Berat jenis kering : 520 kg/m3
• Berat jenis normal : 650 kg/m3
• Kuat tekan : > 4,0 N/mm2
• Konduktifitas termis : 0,14 W/mK
• Tebal spesi : 3 mm
• Ketahanan terhadap api : 4 jam
• Jumlah (kebutuhan) bata ringan per 1 m2 : 8 – 9 buah tanpa construction waste.
Kelebihan Bata Ringan :
- Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga
dapat menghasilkan dinding yang rapi.
- Tidak memerlukan siar yang tebal sehingga menghemat
penggunaan perekat.
- Ringan dengan
1/3 beratnya bata merah, biaya angkutan dan konstruksi menjadi hemat. Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil
beban struktur.
- Mudah pengerjaan karena bobot yang ringan dan kuat menjadikan Bata
Ringan AAC SB Con mudah digergaji, dibor, dibentuk dan dikerjakan
hanya dengan menggunakan peralatan kayu biasa. Pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata
biasa.
- Akuran dan
Presisi
Sistem produksi berteknologi tinggi membuat dimensi dan ukuran Bata Ringan AAC SB Con sangat akurat dan presisi sehingga pembangunan akan cepat dan hemat perekat dan acian. Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya 2,5 cm saja. - Tahan Api
yang merupakan solusi paling tepat untuk keamanan api : tingkat tahanan
kebakaran hingga 4 jam - tertinggi diantara semua macam material dinding
serta kedap dan tahan air sehingga
kecil kemungkinan terjadinya rembesan air. Tidak akan menyerap air -
cirinya adalah mengapung diatas air
- Bata ringan memiliki sifat yang tahan api. Tidak hanya
api, bata ringan juga bersifat tahan terhadap cuaca ekstrim. Entah itu
badai, panas menyengat, angin kencang, hingga cuaca di bawah nol derajat.
- Mempunyai kekedapan suara yang baik.
·
Untuk penggunaan rumah, dinding bata
ringan juga bebas lumut, jamur, ngengat, dan tentunya bebas pengeroposan.
- Tahan lama
dengan ciri yang kuat dan tahan terhadap perubahan cuaca
- Ramah
Lingkungan
Bata Ringan AAC SB Con tidak mengandung bahan-bahan yang beracun maupun berbahaya - Kuat tekan yang tinggi.
- Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi.
Kekurangan Bata Ringan :
- Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran tanggung,
membuang sisa cukup banyak.
- Perekatnya khusus. Umumnya adalah semen instan, yang
saat ini sudah tersedia di lapangan.
- Diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya, karena
jika tidak dampaknya sangat kelihatan.
- Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering
dibutuhkan waktu yang lebih lama dari bata biasa.
- Agak susah mendapatkannya, hanya toko material besar
yang menjual bata ringan ini.
Secara
produktivitas
untuk pekerjaan pasangan dinding
bata ringan, 1 orang tukang dapat mengerjakan luasan sekitar 16 m, sedangkan
untuk pekerjaan pasangan dinding bata merah, 1 orang tukang dapat mengerjakan
luasan sekitar 10 m. Dengan kata lain penyelesaian pekerjaan 1 m luasan
pasangan dinding bata ringan, lebih
cepat 1,6 kali dibandingkan dengan penyelesaian
pekerjaan 1 m luasan pekerjaan pasangan dinding bata merah., Apabila pekerjaan
dinding berada pada lintasan kritis, adanya perbedaan kecepatan pemasangan,
maka akan berpotensi menghemat biaya proyek secara keseluruhan.
Bata merah memiliki berat 250 kg/m ,
sedangkan bata ringan memiliki berat 57,5 kg/m,
atau dengan kata lain bata
merah lebih berat 4,34 kali dibandingkan dengan bata ringan. Dengan adanya perbedaan, maka pemilihan bata ringan
sebagai salat satu alternatif penutup dinding, akan mengakibatkan penghematan
desain dari struktur konstruksi.
Contoh Cara menghitung Bata merah dan Bata ringan :
Bata
ringan dengan tebal 7.5 cm ( lebar = 20 cm dan panjang = 60 cm )
1 m3 (kubik) = 1 / (0.075×0.2×0.6) = 111 buah
Jika harga per m3 = Rp. 765.000,-
Maka per bijinya = Rp. 765.000,- / 111 = Rp. 6.891,- per biji
Kemudian kita hitung kebutuhan per meter persegi (m2) bata ringan :
1m2 (persegi) = 1 / (0.2×0.6) = 8.33 buah
Jadi kebutuhan material per-m2 = 8.33 x Rp. 6.891,- = Rp. 57.402,-
Sekarang kita hitung untuk bata merah dengan tebal 10 cm ( lebar = 4 cm dan panjang = 24 cm )
Harga per biji bata merah = Rp. 560,- per biji
Kemudian kita hitung kebutuhan per meter persegi (m2) bata merah :
1m2 (persegi) = 1 / (0.04×0.24) = 104 buah
Jadi kebutuhan material per-m2 = 104 x Rp. 560,- = Rp. 58.240,-
1 m3 (kubik) = 1 / (0.075×0.2×0.6) = 111 buah
Jika harga per m3 = Rp. 765.000,-
Maka per bijinya = Rp. 765.000,- / 111 = Rp. 6.891,- per biji
Kemudian kita hitung kebutuhan per meter persegi (m2) bata ringan :
1m2 (persegi) = 1 / (0.2×0.6) = 8.33 buah
Jadi kebutuhan material per-m2 = 8.33 x Rp. 6.891,- = Rp. 57.402,-
Sekarang kita hitung untuk bata merah dengan tebal 10 cm ( lebar = 4 cm dan panjang = 24 cm )
Harga per biji bata merah = Rp. 560,- per biji
Kemudian kita hitung kebutuhan per meter persegi (m2) bata merah :
1m2 (persegi) = 1 / (0.04×0.24) = 104 buah
Jadi kebutuhan material per-m2 = 104 x Rp. 560,- = Rp. 58.240,-
Mana Yang
Lebih Murah?
Saat ini di
Jakarta dan sekitarnya bata ringan dijual seharga Rp 750 – 790 rb/ kubik (
sekitar 110 buah/ kubik ) atau Rp 6.800 – 7.200/ buah, sedangkan bata merah Rp
350 – 500/ buah tergantung kualiast dan ukuran. Nama nya aerasi paling beda
harga ( setiap merek ) lima persen, beda harga bata ringan yang belum
terkenal dengan yang branded sekitar Rp 20 ribuan/ kubik. Dibawah ini ada
perbandingan penggunaan bata merah dan bata ringan yang dirumuskan berdasarkan
keterangan dari beberapa praktisi bangunan dilapangan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.